defrytahir.blogspot.com
Rabu, 30 Oktober 2013
Yang Tersayang
Ini adik kandung gue (yang bibirnya monyong), kita berdua termasuk perempuan mandiri kita belum pernah ngerasain sentuhan kasih sayang seorang bapak, namanya Terry dia bandel dan kita sering berantem tapi gue sayang sama dia, mama dan terry lah yang bisa jadi penyemangat hidup gue..
Makalah Manajemen Jasa Transportasi
MAKALAH
MANAJEMEN
JASA TRANSPORTASI
Dosen
Pembibing :
Lilis
Suryani S,E
Disusun
oleh :
Nama : Defryana Karuniawati
NIK : 2012121774
Kelas : 01 SAKEE
Fakultas
Ekonomi
Program
Studi Akuntansi
Universitas
Pamulang
Jl.
Surya Kencana No. 01
Pamulang,
Tangerang Selatan
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT,
yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah- NYA sehingga kita semua
dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun
juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an-NYA Makalah
dengan judul "Teori Investasi"
ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul
sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, makalah ini tidak akan
terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati penulis berharap saran dan kritik demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan.
Jakarta, Oktober 2013
Defryana. Karuniawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR
ISI............................................................................................................
BAB I – PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG............................................................................. 1
1.2
IDENTIFIKASI MASALAH.................................................................... 1
BAB II – PEMBAHASAN
2.1 Definisi Investasi ................................................................................. 2
2.2 Macam-macan Investasi....................................................................... 3
2.3 Faktor-faktor Investasi.......................................................................... 6
2.4 Fungsi dan Faktor Tingkat Investasi...................................................... 8
2.5 Resiko Dalam Investasi........................................................................ 9
2.6 Pengaruh Investasi............................................................................... 13
BAB III – PENUTUP
3.1 KESIMPULAN.................................................................................... 18
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Ada tiga hal yang menunjang sebuah bangsa menjadi
besar dan makmur, yakni tanah yang subur, kerja keras, dan kelancaran
transportai orang dan barang dari satuan bagian negara ke bagian lain atau dari
satu daerah ke daeerah lain. Tanah yang subur tidak akan banyak artinya jika
tidak digarap, dimanfaatkan dan dikelola secara tepat. Sumber daya alam yang
dimiliki suatu negara tidak akan berarti apa-apa bila tetap ada ditempatnya
tanpa disentuh tangan manusia ahli untuk dimanfaatkan. Pendayagunaan semua itu
memerlukan kerja keras dengan mengerahkan sumber daya manusia agar sumber daya
alam tersebut dapat dimanfaatkan dan dan dinikmati oleh semua manusia.
Semua kegiatan tersebut, yaitu mengimpor bahan baku,
memasarkan hasil produksi, menyediakan tenaga kerja, membutuhkan sistem
transportasi yang baik. Sistem tersebut adalah sistem trasportasi yang menjamin
keamanan, keselamatan, kecepatan, dan yang terjangkau oleh daya beli
masyarakat.
Untuk menunjang perkembangan ekonomi yang mantap
perlu dicapai keseimbangan antara penyediaan dan permintaan jasa transportasi.
Jika penyediaan jasa transportasi lebih kecil daripada permintaannya, akan
terjadi kemacetan arus barang yang dapat menimbulkan kegoncangan harga
dipasaran. Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus barang dan
mobilitas manusia.
Transportasi juga juga membantu tercapainya
pengalokasian sumber-sumber ekonomi secara optimal. Transportasi bukanlah
tujuan melainkan sarana untuk mencapai tujuan. Manusia dalam usahanya untuk
mencapai tujuannya akan membutuhkan transportasi sehingga perusahan bisnis jasa
yang bergerak dibidang transportasi akan mendapatkan keuntungan yang
berlangsung secara terus menerus dan jangka panjang. Namun dalam
pengelolaannya, bisnis transportasi harus mendapat penanganan serius agar tidak
menimbulkan kerugian mengingat bisnis ini memerlukan modal yang tidak sedikit.
BAB
II
PEMBAHASAN
Kegiatan ekonomi masyarakat adalah segala sesuatu
yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan atau segala
sesuatu yang bisa diperoleh dan berguna. Manusia menggunakan sumber daya untuk
memenuhi kebutuhannya akan pangan, papan, dan sandang. Selain itu manusia dapat
menggunakanya untuk kenikmatan, kenyamanan, dan kesenangan. Oleh karena itu
manusia tidak behenti untuk menyerbu sumber daya alam dimana sja untuk membuat
berbagai jenis barang yang diperlukannya walaupun sumber alam tidak terdapat di
semua tempat. Selanjutnya setelah
melalui proses produksi, barang siap pakai perlu dipasarkan.
Produksi itu sendiri merupakan bagian dari kegiatan
ekonomi sumber daya alam dan sumber daya manusia digabungkan dengan
tujuanmenghasilkan barang yang dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Barang produksi atau barang modal mempercepat produksi dan
meningkatkan hasil.
Kegiatan
ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.
Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan
kebutuhan manusia dengan mengubah letak geografis orang maupun barang. Dengan
transportasi, bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan hasil produksi
dibawa kepasar atau tempat pelayanan kebutuhannya seperti pasar, rumah sakit,
pusat rekreasi, dan lain-lain.
Oleh karena itu, perlu adanya perusahaan yang mampu
memfasilitasi keperluan transportasi ini. Namun untuk mendirikan sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi ini, perlu manajemen yang
mantap agar dalam proses pengelolaannya tidak mengalami banyak kendala. Menurut
ahli manajemen, manajemen memiliki beberapa fungsi yaitu Perencanaan, pengorganisasian,
pengawasan dan evaluasi.
1. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan adalah skema kegiatan atau cara yang
dirumuskan sebelum melakukan kegiatan agar tujuan dapat tercapai dengan
maksimal. Perencanaan adalah kegiatan pertama yang harus dilakukan dalam
administrasi. Rencana merupakan serangkaian keputusan sebagai pedoman
pelaksanan kegiatan di masa yang akan datang. Rencana yang baik hendaknya
diarahkan kepada tujuan. Rencana secara jelas mengemukakan:
1. Apa
yang akan dicapai
2. Mengapa
hal itu perlu dikakukan
3.
Bagaimana akan dilaksanakan
4. Kapan
akan dilaksanakan
5. Siapa
yang akan melaksanakan
6.
Mengadakan penilaian
7.
Kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat mempengaruhi pelaksanan dan
kegiatan mengadakan penyesuaian dan perubahan rencana.
Dalam membuat rumusan rencana, kita selalu
dihadapkan dengan menganalisasituasi yang berkaitan dengan sesuatu yang akan
dibuat, maka rencana sering disebut dengan strategi yang dalam aktualisasinya,
lingkungan sering berubah atau berbeda dengan rencana yang telah dirumuskan
tersebut, penerapan strategi atau rencana ini sering disebut taktik atau
tekhnik karena konsep strategi atau rencana disesuaikan dengan lingkungan
tempat strategi itu diterapkan.
Dalam bagian ini akan dijelaskan proses perencanaan
pada perusahaan angkutan bermotor dalam menyediakan jasa angkutan kepada
masyarakat. Proses perencanaan ini akan dimulai dengan merencanakan kapasita
bus, penentuan jumlah kendaraan dan pendapatan, penjadwalan bus, kinerja, dan
standar pelayanan.
1. Area dan Gedung Pengoperasian
Sebagai perusahaan yang bergerak dibiang jasa
transportasi, yaitu Bus antar kota-antar propinsi maka memerlukan penanganan
yang serius dari pemilik perusahaan dan seluruh staff yang terlibat. Manajemen
yang berfungsi sebagai alat untuk mengendalikan seluruh pengoperasian termasuk
staff, administrasi, peralatan fisik dan lain-lain, haruslah mempunyai tempat
yang bisa digunakan sebagai pusat segala aktifitas yaitu sekretariat.
Pemilihan area yang akanh digunakan sebagai
sekretariat sangat sinkron dengan strategi pemasaran, dalam hal ini pelayaanan.
Oleh karenanya, ada beberapa prtimbangan untuk menentukan tempat atau area,
yaitu:
1. Letaknya strategis, yaitu mudah dijangkau
oleh calon penumpang
2. Berada di pusat kota, dengan memposisikan
perwakilam disetiap daerah
3. Lokasi yang bisa menampung beberapa
kendaraan
Setelah
lokasi atau srea pengoperasian ditentikan maka proses selanjutnya adalah
pembangunan gedung. Gedung dimaksudkan sebagai pusat layanan administrasi,
gedung harus berdekatan dengan tempat parkir kendaraan operasi dan gudang
perlatan, gedung sebagai sekretariat yang dibangun dengan berl;okasi dekat
jalan raya, memungkinkan pefungsian berganda, mungkin bis sekaligus dengan
bengkelnya, pencucian kendaraan, penjualan spare part, dan lain sebagainya.
2. Kapasitas
Tahap awal dalam menyusun perencanaan angkutan bus
setelah pembangunan gedung pengoperasian adalah menentukan kuantitas pelayanan
yang dibutuhkan pada setiap rute atau trayek yang akan dilayani. Penentuan
jumlah bis yang dibutuhkan berdasarkan analisis trafik penumpang pada setiap
rute atau trayek yang akan dilayani. Dengan mengetahui kuantitas pelayanan pada
setiap rute, maka dapat diketahui jumlah bus yang akan dioperasikan dan jadwal
perjalanan. Karena kapasitas bus yang akan beroperasi harus mampu memberikan
pelayanan maksimal kepada pengguna, maka harus diusahakan kendaraan yang
berfasilitas lengkap, masalah harga tiket penumpang bisa ditentukan kemudian
sesuai dengan jenis kendaraan dan fasilitasnya dengan mempertimbangkan kondisi
perekonomian penduduk setempat, apakah penduduk sebagai calon pengguna akan
mampu membayar atau tidak dan apakah penumpang akan merasa tiketnya mahal atau
tidak.
3. Penentuan Jumlah Kendaraan dan Waktu
Perjalanan
Jumlah kendaraan adalah jumlah bus yang akan
dioperasikan dalam satu hari untuk satu rute atau trayek. Bus membutuhkan modal
yang besar dan biaya terkait lainnya.
Agar efisien, operator atau perusahaan harus berusaha memperkecil jumlah bus
yang diperlukan untuk dioperasikan pada setiap pelayanan.
Waktu perjalanan adalah waktu yang diperlukan oleh
bus untuk melakukan perjalanan dari satu ujung permulaan rute ke ujung akhir.
Waktu perjalanan merupakan fungsi panjang rute. Penjadwalan bus merupakan
proses menyeluruh yang mencakup perencanaan operasi pelayanan bus dengan
memperkecil jumlah bus yang diperlukan.
Ada hubungan yang erat antara menentukan perjalanan
apa yang perlu dioperasikan, yaitu pembuatan daftar perjalanaan dan bagaimana
perjalaanan dilakukan. Waktu perjalanan dalam daftar perjalanan, umpamanya,
bertepatan dengan jadwal perrjalan dan daftar perjalanan bus perusahaan
transport yang lain.
4. Koneksi dan Sosialisasi
Koneksi
adalah orang atau lembaga yang diharapkan dapat berpartisipasi dalam perusahaan
jasa transportasi bus antar kota-antar propinsi yang akan didirikan. Sangat
penting adanya sosialisasi dari perusahaan agar saat perusahaan beroperasi,
masyarakat sudah mengetahui maksud dan tujuan kita membangun perusahaan jasa
tersebut.
5. Perekrutan Karyawan
Setelah segala sesuatu yang berhubungan dengan
fasilitas sudah dianggap selesai, proses selanjutnya adalah mempersiapkan
karyawan yang akan bekerja dalam perusahaan. Staff yang akan disiapkan oleh
pihak perusahaan berupa: manajer/ direktur, staff administrasi dan sekretaris,
staff pemasaran, staff operasi, security, dan staff umum.
2. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Sebenarnya pengorganisasian dalam makalah ini telah
terjadi dari tahap awal hingga akhir. Namun dalam makalah ini, penulis
menggaris bawahi pembahasan pengorganisasian khusus pada pengelolaan fasilitas
dan pelayanan dengan mengesampingkan hal-hal lain karena makalah ini penulis
khusus membahas tentang manajemen jasa fasilitas atau pelayanan dalam
sekretariat.
Di dalam organisasi, setiap anggota atau staff harus
mengetahui peran dan peranan apa yang ia duduki di dalam kerjasama tersebut. Ia
harus mawas diri sejauh mana kemampuan yang dimiliki baik pengetahuan maupun
keterampilan. Apa dan di mana kedudukan yang diemban dalam organisasi.
Pengorganisasian (Organizing) adalah proses dalam
manajemen yang berupa pengawasan-pengawasan dan penugasan, hal ini disebabkan
pembagian kerja, secara vertikal maupun secara horizontal. Tetapi kesemua itu
tidak terlepas dari prosedur, proses dan tujuan yang hendak dicapai dalam
rangka kerjasama. Pembagian tugas dan pekerjaan merupakan asar dari organisasi,
sesuai dengan struktur yang telah ditetapkan yang nantinya setiap staff
memelihara hubungan baik antara fungsi-fungsi, faktor-faktor fisik dan tenaga
yang ada.
Dalam organisasi diperlukan hubungan kerja sesuai
dengan pembagian kerja dengan segala tanggung jawab dan pertanggung jawaban.
Kekuasaan dan tanggung jawab harus menyatu dalam diri setiap orang yang
menduduki sebuah jabatan. Kekuasaan dan tanggung jawab ibarat dua sisi mata
uang karena kekuasaan tanpa tanggung jawab adalah sewenang-wenang dan tanggung
jawab tanpa kakuasaan tidak berarti sama sekali.
A. Pembuatan Struktur Organisasi
Organisasi adalah pengelompokan manusia untuk
bekerjasama dalam rangka mencapai tujuan. Tanpa memandang ukuran dan bentuknya,
setiap komponen organisasi harus tunduk pada suatu pengendalian menyeluruh dan
tanggung jawab pengambilan keputusan pada setiap tingkat manajemen.
Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa struktur
organisasi mempunyai tujuan bersama yang dilakukan oleh anggota kelompok. Besar
kecilnya organisasi merupakan faktor yang penting untuk menentukan jumlah
manajemen yang diperlukan. Ini akan berbeda-beda dari unit operasi tunggal yang
dimanajemeni oleh pemiliknya dengan dibentuk oleh kelompok kecil yang setia.
Organisasi sebagai kerangka saja tidaklah cukup
untuk melingkupi arti organisasi. Oleh karena itu, organisasi juga diartikan
sebagai proses yang akan menentukan aktivitas-aktivitas apa yang akan dilakukan
guna pencapaian suatu tujuan dan rencana dengan membagi-bagi dan mengelompokkan
staff-staff kedalam satuan-satuan tugas, Serta penetuan hubungan wewenang
antara orang-orang yang melakukan tugas dengan komunikasi yang jelas juga akan
menghindari timpang tindih tugas antar staff.
Mengingat hal tersebut maka sangat penting untuk
membuat struktur organisasi sebelum memulai segala aktifitas kelembagaan.
Struktur organisasi yang dimaksud disini mencakup hubungan antar staff dalam
lingkup manajemen pelayanan dalam organisasi yang bergerak dibidang jasa.
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa
transportasi diberbgi laokasi atau wilayah sesuai dengan luasnya area jaringan
rute yang dilayani, struktur organisasinya berdasarkan wilayah, yaitu mempunyai
perwakilan di lokasi beroperasinya suatu peusahaan transportasi tersebut.
Struktur orgaisasi bisa berbentuk desentralisasi
atau sentralisasi, serta organisasi garis (lini) atau organisasi lini dan
staff. Organisasi perusahaan transportasi, Secara sederhana terdiri atas:
1.
Direktur Utama, sebagai pimpinan perusahaan yang membawahi beberapa
direktu.
2.
Direktur pemasaran (niaga) bertugas membina pelaksanaan tugas
perencanaan produksi, pengembangan pasar, pelayanan penumpang dan barang, serta
awak bus, Direktur pemasaran mempunyai beberapa bagian yaitu bagian penjualan,
bagian tarif, bagian promosi, dan bagian pelayanan.
3.
direktur Operasi bertugas mengatur pelaksanaan tugas keselamatan
perjalanan, pengaturan awak bus, perjalanan (trayek), penjadwalan
keberangkatan, pengendalian pergerakan bus, dan penyediaan bahan bakar.
Direktur operasi membawahi beberapa bagian, yaitu bagian trnsportasi, bagian
pemeliharaan, dan bagian terminal.
4.
Direktur administrasi dan keuangan bertugas membina pelaksanan tugas
dibidang personalia, keuangan, dan bagian umum.
B.
Penempatan Staff
Satu hal yang perlu di ingat adalah bahwa struktur
organisasi harus sesuai dengan tujuan perusahaan, struktur organisasi harus
fleksibel dalam menanggulangi perubahan, harus sesuai dengan proses dan
kegiatan dibeberapa bidang kerja dan harus juga sesuai dengan kebutuhan daya
kerja, yaitu sesuai dengan keterampilan dan pengetahuan, personalia dan iklim
sosial, dimana partisipasi sekarang, kepuasan kerja dn kekayaan kerja semuanya
merupakan prtimbangan yang penting.
Struktur organisasi yang kaku, yang mungkin baik
memberikan uraian kerja tertentu pada staff, malah bisa menghambat kegiatan
perusahaan dan mengurangi inisiatif, motivasi dan kreatifitas karyawan. Dengan
demikian, idealnya, suatu keseimbangan harus dicapai: struktur organisasi harus
ada dan penting keberadaannya tapi tidak boleh kaku dan harus bisa menyesuaikan
dengan perubahan lingkungan sebaikbaiknya.
Setelah struktur organisasi terbentuk dan tenaga
atau staff sudah tersedia, maka saatnyalah untuk menempatkan orang-orang yang
sudah direkrut untuk diposisikan sesuai dengan hasil wawancara dengan pihak
penerimaan staff.
Penempatan staff sama pentingnya dengan struktur organisasi,
jika struktur organisasi adalah kerangka maka orang yang mengisi struktur
tersebut adalah nyawa atau roh dari struktur tersebut. Karena struktur bukanlah
apa-apa tanpa orang yang bergerak sesuai dengan struktur yang ada.
3. PENGAWASAN (CONTROLLING)
Pengawasan didasarkan atas fungsi, bukan didasarkan
atas kekuatan. Mungkin suatu waktu pengawasan berhasil bila dilakukan dengan
adanya kekuatan, tetapi jika kekuatan lemah, maka pengawasan tidaklah berarti.
Jadi pengawasan tergantung pada sistem tertentu.
Pengawasan merupakan kegiatan pokok dari manajemen
agar segala pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana dan ketentuan
yang telah digariskan. pengawasan harus dilakukan secara sistematis dan terus
menerus. Sesuatu masalah dapat dipecahkan dan pemecahannya tersebut akan
menimbulkan masalah baru lagi, demikian pula dengan pengawasan. Berbagai
tindakan telah dilakukan tetapi tanpa dilakukan pengawasan lanjutan akan
menimbulkan tendensi penyimpangan baru.
Untuk memudahkan pengawasan mengenai kinerja
perusahaan transportasi maka harus ada pelaporan-pelaporan dari pihak manajemen
kepada pihak pemilik modal atau dari sopir dan tenaga lapangan kepada manajer
atau pimpinan yang lebih tinggi. Laporan-laporan yang disampaikan adalah mulai
dari segala sesuatu yang berhubungan dengan aktifitas pelayanan sampai kepada
manajemen, administrasi, keuangan dan kinerja staff serta kendala-kendala yang
dihadapi dilapangan.
Laporan-laporan dapat dilakukan setiap minggu,
setiap bulan, atau setiap tahun. Namun akan lebih baik jika laporan mengenai
kondisi perusahaan, interaksi antar staff dilakukan setiap minggu, sementara
laporan mengenai adminstrasi, keuangan, dan kondisi lingkungan operasi serta
kenyaman atau kendala-kendalanya dilakukan setiap bulan, khusus untuk
manajemen, program kerja dan realisasinya, dan kinerja staff mulai dari
pimpinan sampai staff terendah dilakukan setiap tahun. Namun hal ini cukup
djadikan acuan proses saja karena akan lebih baik jika pelaporan dilakukan
secepatnya saat ada permasalahan agar permasalahan yang ada tidak menjadi besar
karena lambat diatasi.
Pengawasan terhadap pekerjaan dapat berupa
bagan-bagan, formulir-formulir, nota-nota, catatan-catatan, laporan-laporan,
kunjungan-kunjungan, apakah semua itu sesuai atau tidak dengan norma, kaedah,
ketentuan, ukuran, timbangan atau kriteria sebagai tolok ukur. Dari hasil
pengawasan tersebut akan dapat diambil suatu penilaian atau evaluasi.
4. EVALUASI (EVALUATION)
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sampai dimana
tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai, kegiatan mana yang belum
diselesaikan atau yang sedang dalam proses penyelesaian dan kendala-kendala apa
yang dihadapi serta merumuskan strategi untuk mengantisipasi
kesalahan-kesalahan yang terjadi. Kegiatan evaluasi ini meliputi, antara lain:
a.
Mempelajari perkembangan usaha atau kegiatan secara terus-menerus dengan
cara-cara pemantauan (pengawasan), sehingga dapat diketahui dengan segera
segala sesuatu faktor yang menghambat dan faktor-faktor pendukung dalam
kegiatan tersebut.
b.
Mengadakan pengukuran tingkat keberhasilan suatu kegiatan sesuai dengan
program-program tertentu.
c.
Mengadakan berbagai usaha untuk memecahkan hambatan-hambatan yang timbul
demi kelancaran kegiatan yang dijalani.
Ada ungkapan bahwa evaluasi tidak berarti
mencari-cari kesalahan, tetapi memperbaiki bila diteruskan kesalahan. Ibarat
seorang dokter, ia harus mengetahui dulu penyakit pasiennya baru kemudian ia
mampu untuk memberikan obat agar si pasien dapat cepat sembuh dari penyakitnya.
Begitu pula perusahaan atau organisasi yang bergerak dibidang jasa sekalipun,
harus mengetahui permasalahan yang ada baru bisa mencarikan solusi yang akan
diambil guna menyelesaikan masalah tersebut.
Sifat perbaikan dapat dalam bentuk pengarahan,
bimbingan, petunjuk dan lain-lain. Begitu juga evaluasi, ia bersifat
dimensional, artinya bukan saja melihat kebelakang mengevaluasi apa yang sedang
terjadi. Tetapi juga perkiraan-perkiraan tentang apa yang akan terjadi di masa
depan.
Setiap permasalahan yang ditemukan dilapangan akan
dibahas dalam rapat-rapat yang ditentukan dan disesuaikan dengan waktu luang.
Rapat-rapat yang dimaksud adalah rapat harian yaitu satu kali dalam satu
minggu, rapat bulanan yaitu rapat diadakan satu kali dalam satu bulan, rapat
tahunan yaitu rapat yang diadakan sekali setip tahun. Berarti dalam satu bulan ada 4 kali rapat harian, dalam satu
tahun ada 12 kali rapat bulanan dan satu kali rapat tahunan. Rapat harian
membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari, rapat
bulanan membahas tentang perjalanan organisasi selama satu bulan dan hal-hal
yang berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi olah organisasi secara
menyeluruh sementara rapat tahunan membahas tantang realisasi program kerja
yang telah ditentukan, membahas tentang startegi-strategi yang akan diterapkan
guna tercapainya tujuan organisasi dan membuat program kerja yang baru yang
disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang sering berubah-ubah.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Demikianlah makalah tentang Manajemen Jasa
transportasi ini saya buat untuk menjadi acuan saya dalam mendirikan sebuah
usaha jasa bidang transportasi. Setelah saya selesai menulis makalah ini, saya
berkesimpulan bahwa ternyata suatu kegiatan organisasi adalah bagaimana kita menerapkan
manajemen dengan fungsi-fungsinya, dan segala kegiatan akan sukses jika
dijalankan dengan manajemen yang bagus dan terrencana. Sesuatu hal yang
diinginkan akan dapat dicapai apabila dilakukan dengan rencana dan strategi
yang mantap dan tentunya dengan semangat serta loyalitas dan konsisten terhadap
keinginanan untuk mencapainya.
Dalam menggerakkan organisasi, manjemen adalah
penggerak utama dengan berbagai fungsinya, namun fungsi manajemen bukan hanya
sebatas perencanaan saja lebih dari itu juga termasuk pengorganisasian,
penggerakkan, pengawasan, dan evaluasi, seluruh fungsi manajemen tersebut akan
penulis jadikan sebagai alat manajemen dalam rangka pencapaian tujuan yang
ingin saya capai.
Suatu rencana adalah skema kegiatan, atrategi, atau
cara untuk melakukan kegiatan atau berusaha
mencapai tujuan tertentu. Sebagai salah satu fungsi manajemen, rencana
sangat berpengaruh terhadap sukses tidaknya sebuah kegiatan yang memerlukan
manajemen. Oleh karena itu manajemen akan berjalan dengan baik apabila kegiatan
dilakukan dengan betul-betul terrencana.
DAFTAR
PUSTAKA
Widjaya A.W. ”Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen” Jakarta: Penerbit PT
Bina Aksara, 1987
Hughes, Chris & Praty R. Dean, ”Manajemen
Produksi dan Operasi” Semarang: Penerbit Dahara Prize, 1996
Nasution, H.M.N. ”Manajemen Jasa Transportasi” Jakarta: Ghalia Indonesia, 1996
Firman B. Aji dan S. Martin Sirait.”Perencanaan dan
Evaluasi (Suatu Sistem Untuk Proyek Pembangunan)” Jakarta: Bina Aksara, 1982
Dharma, Agus ”Manajemen Prestasi Kerja” Jakarta: CV Rajawali, 1985
Langganan:
Postingan (Atom)